• REBANA KLASIK, ALAT MUSIK KHAS GRESIK MAKIN DISUKA PASAR MANCANEGARA



    Rebana klasik, alat Musik khas Gresik, kini tidak hanya disuka pasar di dalam negeri, karena sejumlah pasar mancanegara juga tertarik membelinya. Alat musik Tradisional, berbahan baku kulit Kambing Betina ini, diduka, karena suara khasnya, yang melengking dan nyaring.

    Rebana Klasik Gresik ini, dibuat hanya dengan bahan baku kulit kambing betina, kayu jenis mimba, sehingga disuka warga/ karena suara khasnya, yang nyaring dan melengking.

    Rebana tradisional tersebut, hanya dibuat warga, di di sentra perajin Rebana, Di Desa Bungan, Kecamatan Bunga, Kabupaten Gresik. Ada tiga jenis Rebana produk warga kota santri ini/ yakni,Rebana Hadrah, Ishari, dan Albanjari, terdiri dari , yang terdiri teplak,marawis, kemplong, bongo, ketipung, kencer, dan tamborin.

    Muhammad Nasikhan, 40 rahun, perajin, mengatakan, rebana ini dibuat secara tradisional, tanpa menggunakan bahan kimia, sehingga suara yang dihasilkan cukup nyaring dan melengking.

    menjelang ramadhan, omzet penulan melinjak 400 persen, dari 10 juta rupiah, per bulan menjadi 40 juta perbulan. sedangkan, wilayah pemasaran di berbagai wilayah di indonesia, dan ekspor ke malaysia, brunuei darusalam, dan saudi arabia.


    "...menjelang ramadhan omzet permintaan melonjak 400 persen..." katanya.

    Sedangkan pembuatan rebana klasik ini, diawali dengan proses pembersihan kulit kambing betina. selanjutnya, kulit yang sudah kering, dipress di atas kerangka rebana, dengan menggunakan alat bantu berupa tangkai besi dan mur, hingga kulit menjadi mengeras, dan bersuara nyaring.

    selanjutnya, rebana setengah jadi dilapisi dengan kulit, agar paku-paku yang digunakan sebagai penahan tidak kelihatan. untuk pemanis, rebana diberi pewarna sesuai kebutuhan, dan siap dipasarkan.

    kini, rebana produk numahhad nasihah, tidak hanya disukai warga kota santri gresik, tetapi juga sejumlah daerah di indonesia, termasuk masyarakat manca negara. Dengan harga bervariatif mulai dari 15 ribu rupiah sampai 300 ribu rupiah perbiji. (Dunia Desa)

0 komentar:

Leave a Reply